Meng-Kafirkan Orang di Rumah Orang Kafir

Kita membaca medsos apakah itu facebook, whatsapp, twitter dan lain yang induknya menggunakan internet, ada sebagian pendatang atau pengguna berceloteh "jangan menggunakan semua produk kafir, haram".
Celoteh itu baik kalau diucapkan di rumah sendiri dilingkungan sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain intinya semua kita buat sendiri kita pakai sendiri, pokoknya hidup sendiri.
Baik kita telaah satu persatu, saat kita akan berpergian menggunakan sepeda ontel, sepeda motor, mobil, kereta api, kapal laut, pesawat terbang.
Saat umat Islam ini sebagian besar prianya menghisap Rokok merk apapun dengan menyatakan "nikmat".
Saat kita senang mengkonsumsi mie instan merk apapun kita menyatakan seleranya juga pemberani.
Saat kita menggunakan laptop, komputer era digital saat ini merk apapun.
Terakhir, kita menggunakan handphone perangkat kerasnya bermedia sosial merk apapun, perangkat lunak software merk apapun hasil akhirnya WA, Facebook dan media lain-lain,  inilah yang saya katakan "Rumah", semua produk orang kafir, kita berada disana, berceloteh mengatakan semua produk kafir. Kita tidak sadar kita sedang menggunakan semua produk (rumah) orang kafir.
Gambaran, di Saudi Arabia sebagai kiblat ummat islam,  jika kita mengunjungi negara tersebut 100 % bis pengangkut jamaah umroh dan haji produk orang kafir.
Maksud penulis, kita ini akan bersifat split personality (pilih-pilih) atau konsekuen konsisten atau akan keras pernyataannya kalau hanya yang berhubungan dengan kepentingan semunya saja.
Ada yang memboikot suatu produk Roti merk S, dengan dalil haram, tapi rokok mereka bela habis-habisan dengan berbagai dalil, padahal rokok jelas di fatwakan haram bahkan di bungkusnya ada tulisan "Rokok Membunuhmu", tapi apa yang terjadi, dari masyarakat abangan sampai kyai banyak yang menikmatinya.
Kesimpulan, kita harus mengintrospeksi diri, kita hidup di dunia oleh Allah di takdirkan berada di bumi hanya satu ini,  yang didalamnya kita di tuntut untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Jika berlomba, kita mulai dari start dan diakhiri di garis finis, mari kita tunjukkan kemampuan sumberdaya manusia kita umat islam, jangan kalah cepat berlari kita protes pada wasit atau menyalahkan lawan yang berlarinya lebih cepat dan mengumpat lawan.........monggo!

Komentar

Postingan Populer