Jer Basuki Mowo Beo
Oleh Aliyadi
Ungkapan bahasa jawa “jer basuki mowo beo” merupakan “sanepan” untuk menunjukkan “ono rego ono rupo”. Ada 3 ungkapan yang bisa diringkas yaitu nilai sesuatu sesuai dengan kualitas dan harga, artinya jika kualitas barang itu bagus maka harga akan mengikuti, bukan sebaliknya, kualitas asal-asalan tapi minta harga yang tinggi itu namanya “ngemplang”.
Perjalanan saya kebeberapa negara tentu banyak biaya, kalau biaya itu dikumpulkan mungkin akan menjadi material lain, padahal akomodasi perjalanan itu banyak menggunakan tren saat ini yaitu “promo”, jadi bukan yang memang betul-betul “holiday” yang mewah, bahkan penulis biasa tidur di bandara untuk menghemat biaya.
Nah, hubungan ungkapan tersebut merupakan spirit untuk selalu mencari pengalaman langsung tentang banyak hal, apalagi sebagai seorang pendidik kita harus menambah wawasan agar muncul ide-ide dan gagasan, yang terpenting pada sisi keberanian, keberanian mengambil keputusan, keberanian-keberanian yang lain, mungkin salah satunya bahasa. Jangan sampai seseorang seolah banyak tahu segala hal, tapi hanya cerita dan cerita orang lain, akan berbeda kalau kita tahu sendiri melihat dengan mata kepala sendiri, akan berbeda sudut pandang dan tentu wawasan yang disampaikan, jangan sampai ada ungkapan “berdirinya tidak jauh dari tempat duduknya”.
Jadi, berpetualang bisa merupakan sebuah kegiatan silaturahmi yang berdampak luas, kadang kita "eman" untuk mengeluarkan biaya perjalanan dan lain sebagainya, tentu semua ini harus penuh perhitungan juga, jangan sampai akibat dari perjalanan mencari kitab suci, tapi periuk nasi dirumah terbengkalai. Monggo diterjemahkan secara arif dan bijaksana, tentu lain orang lain cara pandang....semoga!!!
Adelaide, 19/08/17
Komentar
Posting Komentar