Hemat atau Belanja


Oleh : Dr. Aliyadi



Perekonomian Indonesia sedang lesu, daya beli masyarakat rendah sehingga pertumbuhan ekonomi dibidang ritel lesu. Hal ini banyak diungkapkan oleh para pengamat ekonomi, disatu sisi pemerimtah mengkalaim pertumbuhan ekonomi indonesia sedang meningkat dengan angka statistik 5.01 %, bahkan menunjukkan trend terbaik di Asia. Ada pula pendapat lain, bahwa perubahan perilaku masyarakat dalam membelanjakan uangnya, ada yang melalui penjualan online, dan perilaku ini memang mengalami fase pertumbuhan yang luar biasa, perdagangan e-coomerce telah menjadi tren mendunia saat ini, konsumen tidak perlu lagi bersusah payah datang ke pusat perbelanjaan yang membutuhkan biaya tambahan, belum lagi dampak kemacetan lalu lintas bagi yang tinggal di kota besar. Tren yang lainnya, masyarakat mulai berpindah dari membeli barang konsumtif beralih ke melancong atau berpergian, hal ini didukung oleh banyaknya promo yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan termasuk hotel-hotelpun tidak mau ketinggalan menawarkan paket murah pada saat bukan liburan, tren berpergian tidak hanya dalam negeri bahkan luar negeri, cara pembelian tiket onlinepun mendukung untuk menentukan jadwal yang tepat dengan budget yang hemat, tentu itu lebih menarik dari pada hanya membeli barang.
Nah, sekarang pertanyaannya, apakah masyarakat dihimbau untuk boros (membelanjakan uangnya) atau berhemat sehemat-hematnya? Kalau masyarakat hemat tentu ekonomi akan macet dan terhembat pertumbuhannya, jika boros masyarakat yang tidak sempat untuk menabung tapi ekonomi bergeliat, tentu dua hal tersebut masyarakat harus bijak dan bisa memilah hal mana yang menjadi perioritas, jangan sampai pepatah jawa “kegeden empyak kurang cagak”, masyarakat harus diedukasi menjadi i individu yang produktif sehingga tidak hanya menjadi konsumtif tetapi juga produktif.....semoga!!!!

Komentar

Postingan Populer