Penolakan Transportasi Online Sama Dengan Memusuhi Konsumen Mereka Sendiri
Oleh : Dr. Ir. Aliyadi. MM. M. Kom
Taksi online merupakan angkutan alternatif yang didukung teknologi aplikasi. Sejak pertama kehadirannya disambut hangat oleh masyarakat, karena angkutan ini murah, nyaman dan bisa menjadi angkutan alternatif di kota besar yang padat dan penuh dengan pemandangan kemacetan. Masyarakat mulai melirik angkutan ini sebagai alternatif pengganti kendaraan pribadi ke angkutan publik service bernama taksi online.
Sebagian dari Anda tentu masih ingat dengan cerita tentang Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI dan berbagai kota besar lainnya, bekerja sama dengan kepolisian, saat melakukan razia taksi online. Penumpangnya dipaksa turun dan mobil yang dijadikan taksi kemudian dikandangkan di kantor polisi.
Itu baru razia dari aparat. Belum lagi razia-razia dari incumbent yang bisnisnya terancam bangkrut yang memanfaatkan para sopir untuk bertindak atas nama keadilan sosial yang merugikan konsumen.
Para pemilik taksi konvensional tidak sadar, dimana taksi online dan ojek online terlanjur beroperasi dan konsumen sudah merasa nyaman, aman dan lebih privasi. Dan sekarang mulai merasakan taksi online bagaikan drakula yang harus dimusnahkan karena mengancam dinasti pemilik modal para kapitalis dengan aturan yang sangat monopoli, kehadiran taksi online termasuk ojek online telah membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat bahkan pemecah solusi pengangguran yang absolut selama ini terjadi.
Disatu sisi, kemajuan teknologilah yang merubah tatanan ini, siapa yang bisa menghentikan? tidak mungkin kita kompromi mundur kebelakang ke zaman batu, tentu mereka pemilik modal untuk berdamai dengan masa depan, alih teknologi dan role model bisnis yang menyesuaikan. Jangan malah menggandeng pemerintah untuk melegalkan tujuan dengan menciderai masyarakat hanya untuk melindungan monopoli bisnis aset. Masyarakat konsumen itu sudah cerdas, apakah dengan penolakan kehadiran taksi itu mereka akan setia dan kembali dengan iklas untuk menuruti hawa nafsu menjaga dinasti bisnis selama ini yang sudah menggurita?
Lupakan sejenak persaingan bisnis yang memang kejam, siapakah yang memikirkan masyarakat konsumen, dengan kehadiran transportasi online telah banyak membantu, tentu ukurannya relatif, bagaimana para mahasiswa bisa menjadi sopir taksi online bahkan ojek online paruh waktu, bisnis para kuliner bergeliat, jasa pengiriman barang menjadi lebih praktis.
Kata kuncinya, transportasi online telah memecah misteri: pertama kecurigaan pada tarip taksi konvesional yang nyaris biaya tinggi tapi malah dibebankan pada konsumen, belum lagi perilaku sopir cenderung memainkan argometer; kedua, konsumen dengan nyaman menggunakan aplikasi tinggal menunggu jemputan dengan semua kesadaran penuh yaitu tarif yang dibayarkan, jenis kendaraan, termasuk nama sopir dan nomor polisi kendaraan yang dipesan, ini yang tidak ada pada taksi konvensional, perasaan nyaman itulah yang diharapkan konsumen.
Jadi keliru besar jika ada upaya untuk melakukan penghadangan kehadiran angkutan aman bagi konsumen, penulis yakin semakin akan memunculkan dendam dan mulai muncul kecurigaan pada pelaku transportasi online, ada apa? Apakah kerugian akibat kemajuan teknologi berteriak pada dunia bahwa tolong selamatkan bisnis transportasi konvesional yang telah menggurita diambang kebangkrutan, dan masyarakat diminta untuk menyelamatkan!
Bukan tidak mungkin, masyarakat akan menoleh ke alternatif lain, misal kredit kendaraan bermotor yang sekarang dimudahkan, dampak pasti kemcetan lalu lintas atau untuk menghukum secara alamiah taksi konvensional hingga musnah dulu, kemudian dipaksa angkutan online bangkit kembali dengan dunia persaiangan mereka sendiri.
Jadi jangan masyarakat sebagai konsumen dimusuhi dan melibatkan pemerintah untuk membendung kehadiran teknologi aplikasi digital. Mari kita berkata jujur, siapa yang dirugikan dengan kehadiran transportasi online?
Kompromi dan mengadopsi teknologi jawabnya, dan harus siap berubah, jangan menggiring peradaban masa lalu yang pernah jaya, sekarang dunia sudah berubah dan berubah....semoga!!!
Komentar
Posting Komentar