2011, UK Petra Berlakukan Kampus Tanpa Rokok

2011, UK Petra Berlakukan Kampus Tanpa Rokok
Detikcom, Senin, 10/01/2011 08:03 WIB

Foto: AgustinaSurabaya - Bahayanya rokok bagi umat manusia membuat kampus Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya memberlakukan kampus tanpa rokok. Kebijakan ini sudah diberlakukan sejak 1 Januari 2011.
Dengan kebijakan ini, otomatis seluruh karyawan dan mahasiswa dilarang merokok. Bila ditemukan ada yang melanggar, maka akan diberikan sanksi.



Kampus tanpa rokok ini merupakan salah satu upaya Go Green yang diusung UK Petra. Sosialisasi pun sudah dilakukan sejak 3 bulan lalu. Bahkan sosialisasi ini kampus tanpa rokok ini dilakukan dengan publikasi media internal yang dicetak setiap 2 minggu sekali.

"Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya go green. Jadi, kita minta mahasiswa untuk care dan melakukan sedikit tindakan agar program ini terlaksana," kata Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa, Theresia Devi, kepada detiksurabaya.com di kampus Jalan Siwalankerto, Senin (10/1/2011).
 Dia menjelaskan, tindakan yang diperlukan untuk mendukung program ini yakni dengan mengambil foto mahasiswa atau karyawan Petra yang merokok dan menyerahkan ke pihak yang berwenang.
 "Nantinya orang yang bersangkutan tersebut akan ditindak dan status informan akan tetap aman terjaga," jelasnya.
 Pelaksanaan kampus tanpa rokok ini serius dilakukan dengan memberlakukan sanksi yang serius kepada yang melanggar. Yakni, teguran dan peringatan. sedangkan sanksi administrasi akan diberikan kepada tenaga didik yang melanggarnya.
 "Bila kesalahan itu diulang kembali, maka teguran tertulis akan diberikan sanksi berupa skorsing," tambahnya.
 Sementara pemberlakukan kebijakan ini disambut baik oleh mahasiswa, karyawan dan dosen. Salah satunya, dosen Fikom, Inggrid. Dia mengaku kebijakan ini tidak akan dibedakan antara mahasiswa dan karyawan.
 "Semua harus mematuhi aturan yang diberikan ini. Kalau ada yang melanggar ya harus dikenai hukuman," tambahnya.
 Hal senada juga diungkapkan oleh mahasiswi berambut panjang yang enggan disebut namanya. "Saya dukung program ini. Karena selain mengganggu lingkungan, asap rokok juga membuat rambut bau," tegasnya.
 Sedangkan salah satu mahasiswa yang sedang asyik nongkrong di depan gedung UK Petra mengaku jika tidak diperbolehkan merokok, mereka akan mencari tempat yang diperbolehkan merokok. Seperti merokok di luar pagar UK Petra.
 "Yang penting kita merokok di luar pagar UK Petra ya tidak apa-apa kan. Kalau pun tempat kuliah dengan luar pagar kampus jauh, yang penting bisa merokok," tegasnya.(fat/fat)