Perjalanan Wisata Di Tanah Papua

Dr. Aliyadi*

Papua, Jayapura: Rakornas Aptikom memasuki hari terakhir, oleh panitia peserta diberi kesempatan untuk menikmati keindahan tanah Papua. Perjalanan hari terakhir ini diagendakan keperbatasan Indonesia (RI) dengan Papua New Gueni (PNG), perjalanan ditempuh dalam waktu dua jam untuk menempuh tujuan tersebut. Setibanya di Borders Indonesi (RI) dengan Papua New Gueni kebutulan hujan, nampak bangunan baru yang megah jalannya di cor dengan kokoh terlihat banguan yang memang didesain untuk tanpak muka Indonesia sudah jauh berbeda, sesuai penuguran bapak Boni pegawai imigrasi yang sedang berjaga "bangunan baru dibangun satu tahun yang lalu dan baru saja diresmikan oleh presiden Jokowi, dulu kantornya biasa saja, bukan seperti perbatasan" ungkap bapak Boni.
Sesampai diperbatasan penulis dan rombongan diberi kesempatan untuk mengunjungi tanah tak bertuan, terasa sekali perbedaan area imigrasi Indonesia dan PNG, banguan yang berdiri megah dan kokoh dissrbelahnya sedang dibangun pertokokoan dan mall yang modern, maka tidak heran jika masyarakat perbatasan Papua dan penjaga perbatasan percaya diri mengaku orang Indonesia. Tidak lupa kami berbelanja oleh-oleh khas PNG walaupun cuava huajn cukup deras tidak menyurutkan niat kami untuk menikmati pemandangan, sambil makan pisamg goreng khas PNG dengan barga satu kina setara lima ribu rupiah, dan seloro orang jika belum menginjakkan kaki diperbatasan PNG – RI serasa belum sampai ketanah Papua.
Perjalanan dilanjutkan ke Danau Sentani melihat obyek wisata yang sangat indah alami, moleh bagikan irisan syorga didunia, tinggal bagaimana merawat mengembangkan serta mengkemasnya menjadi distenasi wisata yang menjadi pilijan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Terakhir, kunjungan ke pantai Hamadi yanga sudah di Kota Jayapura, menikmati pantai Hamadi bersebelahan dengan hutan bakau yang cantik, tinggal mengembangkan trek jogingnya seperti di Probolinggo dan Surabaya, akan menambah indahnya bagi penikmat traveling.
Panitia luas biasa, mengkoordinir peserta yang hampir 300 orang peserta, akomudasi hanya bis mini dari berbagai tipe, ada yang mirip kopaja Jakarta ada pula yang mewah, peserta senang sekali, walau makan siangnya dirankap dengan makan malam pada pukul empat sore tapi tetap senang, bahkan ada beberapa barang peserta yang tertinggal di bis tetap diperhatikan dan diantar kepeserta masing-masing , termasuk punya penulis Topi bertuliskan  Cenderawasih RI PNG.
Selamat bagi Papua khususnya Universitas Yapis Papua Jayapura yang telah bekerja secara maksimal sehingga pengunjung khususnya bapak Rektor, terima kasih semoga mahasiswa Uversitas Yapis segera lulus dan terus melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi lagi...semoga!!!!

* Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo Jawa Timur Indonesia.

Komentar

Postingan Populer