Sertifikasi Dosen

Sertifikasi Dosen

Seorang dosen atau pengajar memang selayaknya mempunyai kualifikasi tertentu, karena dalam mengajar tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga mengajari, membimbing, dan yang paling penting adalah dengan kesabaran.
Untuk mendapatkan itu semua memang memerlukan proses, terkadang kita tidak menyadari melakukan sesuatu maunya bersifat instan, dan tidak sabar, maunya cepat dalam waktu sekejab, hal itu mungkin terjadi pada dunia pesulapan, atau di dunia iklan.
Dunia sulap, hal itu akan terjadi dalam hitungan detik, maka perubahan sudah terjadi, kalau terlaluu lalu maka para pesulap akan dianggap gagal, begitu pulang dengan iklan, misalnya extra jusss, dalam hitungan detik peminumnya sudah ada hasilnya, sebab kalau terlalu lama, tentu bayar iklannya mahal.
Lain halnya dengan dunia pendidikan, melalui proses, tertanggantung dari kemampuan dan daya serap masing-masing peserta didik, kita masih menganut sistem waktu, belum menerapkan sistem KBK murni, maka jika peserta didik sudah menguasai bidang tertentu maka langsung untuk  mengambil materi lain, jangan malah suruh menunggu temannya, dan jangan sampai ada pepatah " SD kalau tidak 6 tahun haram, SMP, dan SMA kalau tidak tahun haram, begitu pula dengan Perguruan Tinggi S1 kalau tidak 4 tahun juga haram" jadi mengukur keahlian seseorang dilihat dari lamanya bukan keahlian.
Nah dengan adanya serfikasi diharapkan seorang dosen itu memang harus nmemiliki sertifikat, sehingga mempunyai hak yang memiliki kompensti yang sesuai dengan tugasnya, disamping itu tentu pendapatan, jika tidak maka seorang dosen akan mencari obyekan di luar untuk mendapatkan pendapatan yang layak.

Dengan sertifikasi dosen guru dan sebagainya, bukan hanya mengharapkan pendapatan semata, tetapi lebih dari ut, terus meningkatkan keahlian (kesaktian), sebab seseorang akan merasa puas berguru pada sang guru yang mempunyai kesaktian, jika tidak, mana mungkin seseorang akan merasa memperoleh ilmu belajar pada seseorang yang tidak memiliki kesaktian.